Jumat, 27 Oktober 2023

TULIS SAJA APA YANG MENJADI MIMPIMU

 





Terkadang kita memang harus menulis semua yang menjadi keinginan dan juga harapan. Meskipun, terkadang sifat pesimis sering bermunculan setiap kali ingin melangkah. 

Awalnya aku tidak yakin dengan semua ambisiku. Terkesan sangat memaksakan. Itu kata orang-orang terdekatku yang seringkali mematahkan optimisku. 

Sampai pada akhirnya, wasilah dan juga relasi yang aku dapatkan dan aku cari, mulai berpihak kepadaku. Tentunya, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. 

Perlahan tapi pasti. Satu persatu wishlistku terwujud bertemu dan bisa menjadi moderator wanita muslimah paling berpengaruh, siapa lagi kalau bukan bunda @asmanadia yang sekaligus menjadi salah satu inspirator wanita muslimah yang selama ini aku idolakan. 

Jazakumullahu Khayran Katsiron bunda atas ilmu serta pengalamannya yang membuatku iri dengan semua produktivitasmu dalam berkarya. 🤍🤍

#penulis#penulismuda#asmanadia#literasi#ponpesbanitamim

Sabtu, 14 Oktober 2023

TERNYATA AKU LUPA

Selama ini aku berkelana sangat jauh, bahkan seringkali aku merasakan bahwa, sepertinya jalan ini sudah pernah ku lalui. Ternyata, bukan jalannya yang sama. Tetapi, kerikil dan bebatuannya yang pernah ku lihat di jalan yang berbeda. 

Aku lupa, bahwa kebahagiaan itu ada di dekatku

Aku lupa, bahwa rindu itu sebenarnya tidak ada

Aku lupa, bahwa rasa sakit itu semestinya tidak ada

Aku lupa, bahwa mencari kebenaran itu tidak perlu mengintimidasi

Aku lupa, bahwa waktu yang merangkak maju membawaku pergi ke lorong waktu yang sangat jauh

Sepertinya, aku terlalu larut dalam rasa legit yang begitu menggiurkan mata, tapi tidak dengan air liurku.

Mamah, Terima Kasih sudah menarik lenganku untuk berjalan di sampingku. Engkau berusaha menyamai langkah kakiku. Tapi tidak memintaku berhenti. 









Sabtu, 07 Oktober 2023

AKU MENERIMAMU DENGAN CARA YANG TIDAK BIASA


Kalau begitu izinkan saya menerima anda dengan cara yang tidak biasa. Layaknya bentala yg menerima semua baik dan buruknya para cendekiawan dan durjana yang berjalan angkuh serta taat di atasnya. 


Biarkan saya menerima anda seperti layaknya para manusia yang berduyun-duyun mencari ketenangan di setiap sudut kota yang ramai. 


Biarkan saya menerima anda seperti layaknya perlombaan kura-kura dan kelinci yang tidak terduga siapa pemenangnya.


Biarkan saya menerima anda seperti merasakan hembusan angin yang tak terlihat. Namun jelas terasa. 


Biarkan saya menerima anda seperti menghargai seseorang yang sedang menyantap durian meski saya sendiri tidak menyukai aroma dan daging buahnya. 

Rabu, 04 Oktober 2023

PART 2 | TENTANG SETELAHNYA



Hampir 2 jam lewat 15 menit aku menyimak mata kuliah siang ini. tidak habis pikir, bisa-bisanya dosen hari ini lupa dengan waktu yang dijadwalkan, dengan seenaknya dia korupsi waktu hampir 1 jam yang seharusnya hanya 1 jam. Waktu yang seharusnya sudah aku gunakan untuk membeli es krim sejak jam 2 siang tadi. aku sudah sangat tidak sabar ingin membelinya.


“Oke, kita akhiri pertemuan ini jangan lupa tugasnya dikumpulkan minggu depan via email!“ Kata-kata penutup dari dosen korupsi.


“Baik Pak.“  Ucap kami serempak.


Aku merapikan isi Tasku dan bergegas menuju parkiran untuk mengambil sepeda.


Sepeda, memang menjadi andalan ku untuk pergi ke kampus karena jarak antara kampus dan kosanku tidak terlalu jauh. 


Sejak lulus SMA aku memang memutuskan untuk kuliah jauh dari Tanah Kelahiranku. Entah kenapa itu sudah menjadi Pilihanku. Hari ini aku tidak sempat untuk membeli es krim, karena sore ini aku sudah sangat lelah dengan kegiatan kampus.


Membeli es krim sepulang kuliah dan menikmatinya di taman kampus memang sudah menjadi kebiasaanku untuk menaikkan mood.


“Udah pulang neng?  tumben lesu amat.“ Tanya Ibu Dahlia pemilik kos yang aku tempati.


“Eh iya Bu, Tadi kegiatannya padat banget di kampus.“ Ucapku melemparkan senyum yang sedikit dipaksa.


“Ya udah mandi dan Istirahat sana, habis magrib ke rumah Ibu ya, alhamdulillah ada makanan lebih di rumah.“ Katanya. 


Ibu Dahlia memang baik sekali, aku menganggapnya seperti ibu kandung sendiri. beliau memang ramah dan baik kepada penghuni kos yang aku tempati, terutama kepada kami para anak perantauan.


“Iya Bu, makasih banyak. insya Allah nanti Rania ke rumah.“ Kataku.


“Kalau begitu Rania masuk dulu ya Bu.“  Lanjutku berpamitan padanya.

Senin, 02 Oktober 2023

PART 1 | TENANG SETELAHNYA




Hidup di kota besar dan jauh dari orang tua serta sanak saudara. Membuat aku harus terbiasa mandiri dan mengatur roda keuangan yang seperti air laut. Pasang dan surut, rasanya untuk meminta pada Ayah dan Ibu di kampung sudah terlalu berat untuk aku ucapkan. 


Sehingga aku perlu mengatur waktu antar kuliah dan mencari sedikit penghasilan tambahan. 


"Rania, tugas Pak samsul udah selesai?" Terdengar suara Wanita berteriak ke arahku. 


Ternyata suara Sinta yang selalu ceria setiap harinya. 


"Astaghfirullah jangan teriak-teriak Ta." Kataku seraya menutup mulutnya secara sepihak.


"Hehe maap ya Nia." Ucapnya dengan wajah cengar-cengir.


Aku melangkahkan kakiku menuju kelas bersama Sinta yang masih menunggu jawaban dariku. Aku sengaja akan menjawabnya di kelas nanti.


ALLAH SUDAH SIAPKAN YANG TERBAIK

    Mengikhlaskan kehilangan memang sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan, Apalagi kehilangan orang-orang yang disayang. Meskipun kita t...