Sebelum adanya pertemuan itu, aku sudah banyak menuliskan semua mimpi dan cerita yang perlu aku wujudkan bersama seseorang dari masa depan.
Benar saja, tulisan itu tidak sia-sia kutulis setiap malam sebelum terlelap. Ternyata tulisan itu sudah bertemu dengan si empunya. Seseorang dari masa depan yang sudah bertemu titik tujuannya.
Aku sempat berfikir, bahwa sepertinya aku tidak akan bertemu dengan seseorang yang ada di masa depan dalam waktu dekat. Aku seolah menyalahkan takdir dan sangat tidak sabar menunggunya.
Ternyata, seseorang dari masa depan itu berjalan sangat lambat, pelan-pelan dan menyiapkan semua banyak pertimbangan. Bodohnya aku, menyalahkan rencana Tuhan.
Dia datang, dengan penuh persiapan. Aku bertemu dengan penuh kebimbangan. Dia tepis dengan sebuah pembuktian.
Jalannya kini mulai sama, aku tidak perlu lagi harus belok ke arah mana. Apalagi takut tersesat. Karena dia sudah membawa peta yang disiapkan untuk menjelajahi masa depan sembari tetap berpegangan tangan dan saling menguatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar